CUPLIKAN KENANGAN DI TANAH RANTAU, CARA MENGOBATI RINDU KAMPUNG HALAMAN
Foto Tarian (perempuan)
Ranup Lampuan, tarian Aceh yang dikenal sebagai tarian penyambut tamu.
Foto Menempel Bendera
Menempel bendera Aceh di dinidng kamar, sebagai wujud Nasionalisme dam Patriotisme.
Foto latihan Tarian
Beberapa mahasiswa Aceh Ciputat yang yang terkumpul dalam wadah organisasi Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh (IMAPA) Jakarta, sedang melakukan latihan terakhir sebelum tampil di acara Pelantikan Pengurus Besar IMAPA Jakarta.
Foto Buku Bacaan
Salah satu bacaan favorite seorang Mahasiswa Aceh di perantauan.
Foto Ketan Bakar
Pulot, Ketan bakar yang gurih dengan paduan rasa manis dan asin adalah menu tradisional yang sering disajikan sebagai cemilan saar sarapan atau di sore hari.
Foto Kue Timphan
Timphan, kue yang paling Identik dengan Negeri Tanah Rencong.
Foto Asam Udeung (Asam Udang)
Asam Udeung, tak pernah terlupakan. Cara sederhana mengobati rindu akan kampung halaman.
Foto Keukarah (kue sarang burung)
Keukarah, diolah dari adonan tepung yang manis dan digoreng. Keukarah sering dijumpai di acara-acara pernikahan dan tidak bisa dilewatkan saat lebaran.
“ADAT BAK POE TEUMEUREUHOM, HUKOM BAK SYIAH KUALA
QANUN BAK PUTROE PHANG, REUSAM BAK LAKSAMANA”
https://www.bandaacehtourism.com/budaya/manuskrip/karakter-aceh-dalam-hadih-maja/#.WwWpA4ExU0M
Gemerlap Ibu Kota jauh berbeda dengan kondisi Aceh yang berazaskan syari’at Islam. Rindu akan kampung halaman pasti terus dirasakan walaupun hanya secuil misal hanya sebatas ingin mencicipi masakan yang tentunya jauuh berbeda juga dengan yang ada di Jakarta.
Bagi mahasiswa Aceh di perantauan, mengobati rasa rindu adalah hal yang wajib dilakukan agar terus betah di negeri orang. Hal itu dilakukan dengan berkumpul dengan teman sedaerah, bergabung dalam organisasi primordial, bergabung dengan komunitas tari daerah, berkunjung ke rumah sanak saudara atau bajkan mencoba mmemasak sendiri masakan yang dirindukan tersebut meskipun terkadang kendalanya adalah sulit untuk menemukan bahan-bahan utamanya.
Asam Udeung misalnya, atau yang tenar dengan nama sambal ganja adalah salah satu kuliner yang kerap mengundang rindu terlebih saat jauh dari keluarga. Rasanya yang khas dan tidak ditemui di daerah lain (pahadal bumbunya sangat mudah didapatkan) membuat lidah begitu terpikat dengan rasa asam udeung ini. Meski tanpa dimasak terlebih dahulu, masakan ini tetap memiliki rasa dan aroma yang kuat. Walaupun namannya adalah sambal ganja, masakan ini sama sekali tidak menggunakan ganja. Asal muasal disebut ganja adalah karena rasanya yang melekat, membuat candu dan sulit dilupakan.
Begitupun dengan kuliner-kuliner lain seperti Timphan, Pulot, Keukarah (Sarang Burung), Masak Mirah, Kuah Pliek, Kuah Beulangong adalah deretan makanan yang wajib dicicipi jika mudik ke kampung halaman ataupun jika sedang berkumpul dengan sesama perantau.
Bendera Bulan Bintang, meski mengibarkan bendera adalah sebuah perbuatan terlarang, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dengan mengibarkan bendera memunculkan kebanggaan tersendiri bagi rakyat Aceh walaupun benderanya belum diresmikan. Sebagian orang tetap ‘keukeuh’ mengibarkan bendera atau sekedar menempelkan di dinding kamar karena mereka yakin bahwa bendera itu adalah identitas kendatipun bukan sebagai sebuah negara namun hanya sekedar negeri kecil di ujung pulau. Halnya ini juga tidak jauh karena kondisi Aceh yang sering merasa termarjinalkan dan belum merdeka hingga saat ini.